Rabu, 12 Januari 2011

Vierra-Takut

Diposting oleh Ayu Aiueo di Rabu, Januari 12, 2011 0 komentar

Sukses dengan keenam single di album perdana VIERRA yang di beri title “ My first Love “. Kevin, Widy, Tryan dan Raka kembali menghadirkan sebuah single untuk album keduanya.


Untuk mendukung singlenya, kuartet asal Jakarta ini menggarap video klip yang di sutradari Nicholas "Nicky" di daerah Serpong, Tangerang.

Dengan penuh semangat, Widy yang didaulat untuk menjadi bintang utama dalam video klip "Takut" beradu akting dengan model pria bernama Dion. Walau awalnya agak gerogi, Widy mampu menandingi akting Dion.

Syuting yang dilakukan satu hari penuh ini berlangsung dari jumat pagi hingga sabtu dini hari. Makanya agar tidak bosan, anak-anak Vierra kadang menyelinginya dengan bercanda bersama para crew dari rumah produksi BNC.

Lagu "Takut" bukan berarti menggambarkan ketakutan VIERRA mengahadapi album keduanya ini, justru mereka mau menunjukan kematangannya dalam bermusik dengan karakter VIERRa yang kental dengan permainan piano yang dominan.
Vokal Widy juga tak banyak berubah di lagu ini, dengan kelembutan suaranya, VIERRA akan semakin kuat memberikan ketenangan para pendengarnya. Sementara Trian, libur bermain drum dan hanya mengisi backing vokal di single pertamanya ini.
Masuk kategori lagu akustik, "Takut" membuktikan bahwa VIERRA justru berani menampilkan kebolehan dalam bermain musik.



Lirik lagu beserta chordnya :


G F#m G D
ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
G F#m Bm G A D
ku tahu kamu... tak tahan lagi
G F#m G D
ini semua salahku, ini semua sebabku
G F#m Bm G A D
ku tahu kamu..... tak tahan lagi
G D G D
(jangan sedih, jangan sedih
G D G A
aku pasti setia)

Reff:
G A F#m Bm
aku takut kamu pergi
G A D
kamu hilang, kamu sakit
G A F#m Bm
aku ingin kau di sini
G A D
di sampingku selamanya

G D G D
(jangan takut, jangan sedih
G D G A
aku pasti setia)

Back to reff

G A F#m Bm
aku ingin kau di sini
G A D
di sampingku selamanya
G A F#m Bm
aku takut (jangan takut) kamu pergi (takkan pergi)
G A D
kamu hilang (wooo), kamu sakit
G A F#m Bm
aku ingin (aku juga) kau di sini (bersamamu)
G A D
di sampingku (di sampingmu) selamanya



Mau lihat video clipnya?
Silakan klik disini


Trims sudah mampir :)

Selasa, 04 Januari 2011

Love In Perth

Diposting oleh Ayu Aiueo di Selasa, Januari 04, 2011 0 komentar

Apa jadinya jika 3 penyanyi disatukan dalam satu film? Ternyata mereka bisa jadi saling membenci bahkan jadi saling mencinta. Mereka adalah Gita Gutawa, Derby Romero, dan Petra Sihombong, yang dipertemukan dalam film Love in Perth. Dalam film garapan Findo Purwono tersebut, ketiga musisi itu menggambarkan kisah percintaan di kota Perth, Australia.


Berawal dari pertemuan Lola (Gita Gutawa) seorang cewek cantik berusia 16 tahun yang mendapat beasiswa sekolah di Perth, Australia dengan Dhany (Derby Romero) seorang cowok senior, tajir, dan keren. Pertemuan mereka berdua yang satu sekolah itu tidak pernah terhindarkan dari pertengkaran. Namun lambat laun hubungan Lola dan Dhany menjadi berubah, mereka makin lama justru saling menyukai.

Love in Perth
yang merupakan film garapan Findo Purnowo ini menyajikan suatu tontonan drama romantis ala remaja kini. Namun yang menjadi berbeda adalah ketika Findo menyatukan 3 penyanyi dalam satu film. Dalam film produksi MD Pictures inilah ketiga penyanyi tersebut saling unjuk gigi bahwa mereka bisa berakting dengan baik.

Pemilihan pemain untuk mengisi tiap karakter terasa sangat proporsional. Gita Gutawa dengan karakternya sebagai cewek manis, pintar, taat ibadah, moody, dan mempunyai idealis yang tinggi. Derby Romero yang menunjukkan sikapnya sebagi cowok yang sombong, egois, dan angkuh. Lalu Petra Sihombing sebagai cowok yang bijaksana, masing-masing berhasil menggambarkan karakter tersebut dengan baik.

Tentunya Findo tidak lupa untuk membalut filmnya dengan keindahan kota Perth. Rasanya ia tidak salah memilih kota Perth untuk lokasi syuting film yang ditulis oleh Titin Watimena ini. Mata Anda akan dimanjakan dengan berbagai pemandangan kota Perth dengan keindahan pantai dan tamannya.

Yang patut di acungi jempol lagi, Findo berhasil mengemas film ini untuk bisa dinikmati oleh remaja dengan pesan moral positif. Dengan pesan moral yang tepat sasaran untuk anak remaja sekarang, dan tanpa adegan esek-esek, buka-bukaan, ataupun hal vulgar lainnya. Jadi cukup tepat jika film ini dijadikan sebagai film yang mengawali tahun baru Anda. Love in Perth bisa Anda saksikan di bioskop mulai 30 Desember 2010





disadur dari : http://www.21cineplex.com/slowmotion/love-in-perth-kisah-cinta-si-moody-si-sombong-dan-si-bijaksana,1916.htm

Rabu, 29 Desember 2010

Jurnal Akhir 2010

Diposting oleh Ayu Aiueo di Rabu, Desember 29, 2010 0 komentar
Mungkin ini jurnal terakhir aku di tahun 2010.
Ya, sebentar lagi kita akan masuk ke tahun 2011, ke tahun yang baru.


Kalau ditanya soal impian di tahun baru, pasti aku punya. Diantaranya :
1. Akan jadi cewek yang lebih dewasa, nggak cengeng lagi.
2. Ingin lebih serius mengembangkan bakat bermusik aku, terutama untuk piano dan vokal.
3. Belajar lebih keras, karena udah mau kelas 3.
4. Lebih serius untuk hubungan yang masih aku jalani ini. Semoga langgeng. Amin.
5. Tetap jadi sosok "cupid" dan "kotak curhat" buat temen-temen.
6. Untuk tahun besok, aku harap bisa beli grand piano, atau paling nggak piano aja lah.
7. Mau coba jadi penulis part-time, buat nambah uang saku.
8. Kalau bisa bikin band yang alirannya pop-jazz gitu.
9. Jadi teman yang baik buat semuanya.
10. Mempersiapkan mental buat pindah rumah tahun 2012


Impian yang alhamdulillah udah bisa tercapai tahun ini :
1. Masuk ke SMP berstandar internasional
2. Dapet sahabat dekat (si Dini)
3. Bisa les musik, walau tadinya pengen biola malah kesampaian di keyboard. Nggak papa deh.
4. Bisa punya cowok yang setia.
5. Lebih serius ikut ekstra KIR
6. dll.
Sori, nggak bisa kusebutin semua ^^


Segitu aja deh. Kapan-kapan disambung lagi.
See you! Makasih udah mampir.

Jumat, 24 Desember 2010

Masa-masa SD-ku (baca: Jadul)

Diposting oleh Ayu Aiueo di Jumat, Desember 24, 2010 0 komentar
Helo, kembali dengan aku-si bawel berkacamata yang pelupa-yang mau bagi pengalaman. Mungkin udah lumayan lama, waktu aku SD. Walau sekarang aku udah SMP, tapi kelihatannya kenangan SD belum aku lupakan sampai detik ini.

Sebelumnya, karena jurnal saia rada panjang, mohon angkat dulu jemurannya, biar nggak lupa. Udah? Oke, silakan baca!




-First-
Awal aku masuk SD, aku deg-degan banget. Gimana rasanya ketemu temen-temen baru, guru-guru baru, kakak kelas, dan lingkungan baru. Soalnya, dulu aku pendiem banget. Sekarang sih, nggaksamasekali. Hohoho..

But, aku nggak begitu inget kejadian-kejadian kelas satu sampe empat. Nggak ada yang menarik menurutku. Tapi ada beberapa yang masih aku inget.

Waktu kelas satu aku duduk sama Elno. Who is Elno? You can find him in zoo. *juskid kkang :). Nah, pernah dia nangis pas nggak ngerjain pe-er. Wah, aku yang temen sebangku alhasil bingung. Secara masih kecil, belom tau mau ngadepin cowok ini. Baru kenal juga.

Trus pertama kali aku nggak ngerjain pe-er itu pas kelas dua. Waktu itu aku bener-bener lupa *ato ngelupain* kalau ada pe-er B.Ind. Padahal itu mapel favorit aku. Jadilah aku dan beberapa teman seperjuangan *nggak ngerjain pe-er* dihukum di depan kelas. Malu aku malu pada semut merah...




Yang aku ingat betul, sejak aku kenal Farah-anak pindahan dari Blado yang dulu ayahnya jadi camat-aku jadi duduk sebangku terus sama dia. Nggak tahu apa sebabnya. Dia anaknya baik, tapi rada cerewet. Dulu kami deket banget.

Aku duduk sebangku sama Farah dari kelas 3 sampe kelas 5. Pernah dipindah waktu kelas 4, sedih sih, biasa bareng, tapi Farah dipindah sama Wulan. Tapi abis itu dipindah lagi, bareng lagi deh. ^_^

Di SD, aku punya temen, namanya M. Arofik. Tapi biasanya dipanggil Opek. Arofik jadi Ofik tapi biar gampang manggilnya ya akhirnya jadi Opek. Dia anaknya gendut, kayak garfield-si kucing pemales itu lho. Opek anaknya nggak mau ribet, pokoknya santai sesantai-santainya. Hobinya nggambar dan tidur. Tapi anaknya baik banget.

Opek ini yang jadi 'mainan' cewek-cewek di kelas. Bukan maksudnya mau jahat. Tapi ini jadi mainan beneran. Dicubitin lah, dikerjain lah, apa lah. Tapi anehnya sabar banget itu anak. Jiahahaha..




Lalu, pas kelas 4, aku duduknya masih sama Farah. Nah, dulu aku pernah suka sama kakak kelas, Ditya *nama disamarkan*. Dan sialnya, ada temen aku yang suka dia juga. Wah, saingan ini namanya. Dan sialnya lagi, yang suka sama aku malah Putra *nama disamarkan juga*, cowok gede gendut yang amad sangad jail. Heuh, apes apes apes.

Tapi abis itu angkatannya mas Ditya lulus jadi aku bisa dikit-dikit lupa sama dia. *padahal aku sama dia tetanggaan gitu, mana bisa aku lupa*. Nah, jadilah si Putra itu leluasa ngedeketin aku.


-Valentine Day @ Grade 5th-
Aku berangkat seperti biasa. Sampai di kelas, aku duduk di bangu nomor 4 dari depan. Lalu, jeng-jeng! Ada coklat di laciku. Ada 2 buah. Wah, yummy nih. Tapi siapa yang ngasih ya? Apa salah orang? Tapi semua pertanyaan terjawab dengan adanya surat dari si pengirim. Tebak? Yup, si Putra itu. Widih, diketawain adekku sampe rumah. Hahaha.. Coklat itu ludes dimakan kedua adekku yang rombeng banget. Ck!


-My Birthday @ Grade 5th-
Temen-temen pada nggodain, "Wah, aku udah nyiapin tepung sama telor nih, ati-ati ya!" Aku sih calm aja. Lagian rumah aku deket gitu, kalo pulang basah kuyup, larinya deket. Nah, pas itu sepi, soalnya aku berangkatnya pagi-pagi. Jeng-jeng-jeng! Ada kado yang nggak begitu gede, tapi warna bungkusnya kuning cerah, ada gambar lope-lopenya.

Aku tanya ke Farah, waktu dia berangkat, "Far, tau nggak, ini kado dari siapa?" dia cuma berlagak nggak tahu, tapi aku curiga dia sebenernya ikut nyiapin ini kado. "Tau, dari Putra kali, Yu." Ya udah, aku nggak ngomong apa-apa lagi. Kado itu aku masukkin ke tas, dan sukses bikin tasku menggelembung.

Tapi Farah nyuruh aku buka kadonya jadi aku buka pas istirahat. Isinya? Boneka bentuk lope, warnanya pink dengan border putih. Then, aku baca suratnya. Isinya sih, ucapan dan blablabla. Dari Putra. Ya! Dari Putra. Huh. Dia lagi dia lagi. Bingung aku. Akhirnya sampe sekarang boneka itu aku simpen, walau aku nggak begitu suka boneka.

But, akhirnya dia sepertinya dan kayaknya nyerah. Aku tuh keras, gitu katanya. Hahaha, yo mboh, mas! :P





- @ Grade 6th-
Ini masa-masa yang nggak enak banget. Sebentar lagi kami harus pisah. Hiks. Namun, tetapi, aku menemukan sahabat-sahabat baruku. Ika, Isah a.k.a Icha, Elno, Rifqi, and Dwi. Mereka itu asik-asik anaknya. Dan aku juga duduk sama Rifqi-anak pak haji yang suka ceramah sendiri, fanatik akan Mortal Combat, anaknya pak haji, like to eat my snack. Nyebelin, tapi itu yang bikin aku deket sama dia. Kata temen-temen kayak kakak adik. Hehehe

Dan, ehm, aku juga dapat pacar pertama aku. Siapa? Tebak! Elno. Hihihi... Berapa lama? Beberapa hari doang. Yah, namanya juga anak-anak. *sampe sekarang masih tetep kayak anak-anak aku itu*. Tapi yah, jadinya kami diceng-cengin terus (baca : digodain) sama temen-temen. Weleh, apa salahku??



Dipercepat aja ya. Kami memutuskan buat piknik ke Yogyakarta a.k.a Jogja naek bus. Aku janjian duduknya sama Yola, yang kebetulan lumayan deket sama aku. Dan nanti Ika duduk sama Isah. Rifqi duduk sama Dwi-monyong.

Malam, H-1. Aku nyiapin peralatan baut piknik. Pakaian ganti, snack, sisir, bedak, parfum, dan HP. Sengaja nggak bawa berat-berat, soalnya ntar buat tempat oleh oleh. Aku tidur agak awal, soalnya berangkatnya jam 6an, jadi harus siap-siap paling enggak sejam sebelum berangkat.


Bangun, jam lima kurang berapa menit gitu, aku langsung minta panasin air buat mandi. Gila aja, mandi jam segitu pake air dingin. Tapi minyak kayu putih di rumah abis. Jadi habis mandi aku ke dekat pertokoan halte dianter Papa. Wih, baru jam lima duapuluh tapi udah ada yang nunggu di depan sekolah. Ckckck!

Aku pulang ke rumah, pamit sama orang serumah, sama kupu-kupu yang nangkring di lampu dapur, sama nyamuk di kamar, dan sama taneman di teras. Nggak tahunya, adek pertamaku, Diva, minta ikut. Pake nangis segala lagi. Secara ini buat anak kelas 5 dan 6, dan dia masih kelas 4. Kecuali kalo dia anak guru di SDku, boleh ikut tuh. Hahaha

Aku berangkat dianter Papa ke halte yang tadi lagi. Di situ udah nunggu dua bus gede yang siap nganter kami. Wah, Yola udah dadah-dadah dari dalem tuh! Aku langsung pamit ke Papa dan lari masuk ke bus. Wih, udah rame. Iya lah, secara udah jam enam lebih. Aku duduk di sebelah Yola, di blok kiri. Blok kanan kebanyakan isinya anak kelas 5.



Di depanku ada Ika sama Isah. Tepat dibelakang kami ada Ilham alias Junet, dan Opek. Dibelakangnya lagi, ada Elno sama Ardi *kayaknya*, dan dibelakangnya lagi ada Rifqi dan Dwi. Kami pun berangkat!

Damn, bukannya diputerin lagu Ungu, ato band terkenal gitu, malah diputerin lagu campursari. Oh God! Mana Susilo, si item kecil ngomando-in temen-temen buat nyanyi bareng lagu campursari. Tambah hebohlah bus gede ini. Tapi si Uli langsung minta ganti lagu Cinta Laura, dia bawa CD bajakannya, hahaha. Nah, suasana jadi serrr banget, pada ngeliatin Cintul nyanyi sambil joget. Oalah teman-temanku... Mau jadi apa kalian?

Sampe di Magelang, kami turun dulu. Ke toilet, menuntaskan panggilan alam. Padahal udah mau nyampe. Lalu kami ngelanjutin lagi perjalanan yang tertunda itu. Dan nyampe di Taman Kyai Langgeng. Wah asik asik!



Kami cabut ke arena permainan yang banyak itu. Wah, naek apa dulu, ya? Kami nyoba naek roller coaster. Di sini arenanya kecil, tapi berhubung aku jarang naek roller coaster ya, asik asik aja. Aku duduk bareng anak kelas 5. Tiket di sana murah, dulu 2000an udah bisa naek satu arena permainan.

Then aku, Ika, Isah dan Zana-anak wali kelasku-naek bianglala. Aku sebenernya nggak suka naek bianglala. Kenapa? Mumet! Pusing! Payah ya, tapi kalo naek kapal mah tahan saia. Nggak tahu kalo naek bianglala bawaannya pusing. Tapi aku tahan aja deh.

Lalu kami jalan-jalan, cari wahana seru. Dan ketemulah, perahu mesin. Aku, Ika, Isah, Rifqi dan Dwi (ARIDI) naek bareng-sama yang laen. Muter-muter taman. Lalu kami liat-liat hewan-hewan di situ. Ada monyet, ada burung-burung cantik.

Trus kami naek lagi di bus yang udah ramai pedagang asongan. "Oleh-olehnya, mbak, mas. Murah, tapi berkualitas." Dan ada juga pengamen, "Maaf adek-adek yang cantik yang ganteng *ganteng? Yang mana sih?*, saia mau nyanyikan lagu kesukaan kalian." jeda sebentar, lalu dia mulai nge-jreng gitar kecilnya. Wah, kayaknya lagu band. Dan... "Balonku ada limaaaa.. Rupa-rupa warnanyaaaa..." Haduh mas, malah lagu ginian.



Perjalan berlanjut ke Museum Dirgantara, itu tuh, yang isinya kendaraan hebat jaman dulu. Kami makan siang di lapangan deket situ. Aduh, kayak anak ilang beneran deh! Cewek cowok ngumpul jadi satu. Belom pada abis makanannya, udah pada lempar-lemparan jeruk yang disedia-in. Wah, rusuh!

Tapi Pak Nyoto a.k.a Pak Nyot langsung nyuruh kami masuk ke Museum. Disana masih harus beli tiket. Mamaa, ludes uangku! Kami jalan-jalan, lihat-lihat pesawat dan mobil jaman dulu. Keren-keren! Kami foto-foto, narsis gila!



Selanjutnya kami ke Taman Pintar. Masuk di situ, kami cari tempat main, tapi adanya game centre kecil. ARIDI dan beberapa anak laen muter-muter, dan sampe ke tempat jualan buku bekas. Bagus-bagus tapi bukunya. Dulu aku pernah beli majalah lama di sini.

Lalu, kami diajak ke wahana pengetahuan umum gitu. Lupa namanya. Wah, IPTEK dan Sainsnya seru-seru. Ada sample sebuah ruangan, terus ntar bisa goyang-goyang, kayak gempa. Ada juga gambar-gambar planet dan penemu-penemu gitu, keren! Aku suka astronomi soalnya.



Keluar dari situ, kami foto-foto sebentar, terus nungguin bus. Yang ditungguin malah nggak dateng-dateng. Ya udah deh, disuruh sama KepSek buat jalan aja ke Malioboro, rute kami selanjutnya. Lagian nggak jauh-jauh amat. Uft. ARIDI dan Fina, Yola, juga Nadya jalan bareng.

Kami berburu oleh-oleh sambil ngeliatin bule-bule yang lagi belanja. Aku beli beberapa gantungan kunci, gelang, sama boneka. Tadinya mau beli kaos tapi mahal, lagian kalo aku belinya satu ntar adek-adekku pada ngiri. Cepek deh!

Abis itu aku ngajakkin RIDI buat pulang ke bus, tapi kok pada ngilang, yak? Yang nyisa tinggal Fina, si suara emas itu. Dia juga mau beli aksesoris apaa gitu. Padahal udah mau maghrib. Mana belom mandi. Bau!

Last, kami berdua lari-lari kayak dikejar setan. Takutnya busnya udah keburu jalan lagi. Eh, di depan ketemu Ika sama Isah yang nyantai banget jalannya. "Ka, busnya mana?" tanyaku pada Ika. Eh, tiba-tiba ada bus gede yang mirip banget sama bus kami jalan dari arah seberang. "Nah, itu kan?" tanya Fina, nunjuk itu bus. Kami panik. Aduh, mamaa...

Tapi oh tetapi, ternyata bus kami masih nangkring di depan Taman Pintar, mana yang laen masih pada mencar cari oleh-oleh. Weleh, sampe jantungan saia! Last, kami pun pulang ke Batang. Sempat mampir ke rumah makan di Magelang, trus dilanjut dengan tidur, yah, walau Adit, Wulan dkk ribut di barisan depan. Sampe di Batang kira-kira jam 12 malam lah.






-------






Capek baca jurnal hari ini?
Udahlah, ngaku aja kalo capek! Nah, kalo capek, mending renggangin dulu badan anda-anda sekalian karena membaca jurnal saia yang terlalu bertele-tele namun mengasyikkan ini.
Hehehe


Sankyu,
C.U !
 

Gemini Jurnal's Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review