Ku labuhkan perahu kertasku
Di dermaga hati yang tanpa noda
Ku tambatkan tambang cinta
Bukan, ini bukan cinta sempit
Ini cinta yang luas abadi
Seluas laut yang ku arungi
Mencari peristirahatan terbaik
Tuk perahu kertas istimewaku
Di sebuah air mata tulus itu
Neptunus, ijinkan ku bercerita
Tentang sebuah dermaga hati
Yang ku lihat di seberang
Yang ku rasa makin menjauh
Membuatku lelah mendayung
Terombang-ambing di laut tanpa batas
Dan perahu kertasku mulai rapuh
Haruskah ku buat perahu lagi?
Haruskah ku cari dermaga baru?
.....
Ya, ini bukan puisi cinta.
Ini puisi untuk orang yang patah hati.
Bukan, sekali lagi, ini bukan puisi cinta.
Patah hati yang ku maksud,
Saat kita kehilangan seorang sahabat.
Pernahkah kalian kehilangan itu?
0 komentar:
Posting Komentar